Olehsebab itu, Bali seperti di Seminyak, Kuta, Legian, dan Ubud masih menjadi tempat yang lebih tepat untuk menghabiskan uang belanja. Tetapi jika Anda ingin berbelanja mutiara baik air tawar atau laut Lombok adalah tempatnya. Transportasi. Alat transportasi Bali dan Lombok terlihat hampir sama. Untuk kendaraan umum, taksi lebih mudah untuk
Alurnyabegini, bandara-Kota Mataram- Senggigi.Awalnya saya membayangkan akan banyak travel agent dan penyewaan motor. Akan tetapi, Lombok tak seramai Bali. Ketika sudah hampir mendekati pool damri, akhirnya kami minta diturunkan di tempat agen perjalanan wisata. Rencana awal, kami akan menyewa motor menuju pelabuhan.
J 3 Mins Read. Jawaban: Bali, perpaduan antara keindahan pariwisata, fanatisme budaya, dan ritual Hindu yang masih kental. Lombok, mayoritas penduduknya Muslim memiliki pantai-pantai alami yang indah, yang dipadu dengan ketenangannya. Bali didiami oleh penduduk dari suku asli Bali dan Jawa, sedangkan Lombok dihuni oleh suku Sasak.
Varianyang paling mahal adalah memilih penerbangan - tiket satu arah atau sekali jalan penerbangan bisa seharga $308. Berikut adalah bagan harga tiket rata-rata dan opsi transportasi yang tersedia dari Bali ke Lombok: Tiket Kapal Ferri/cepat - $18 sampai $42. Tiket Bis - $27 sampai $27;
1 Waktu Liburan. Source: Sumanley. Hal yang jadi perbandingan pertama antara Bali dan Lombok adalah menyangkut waktu liburan yang kamu punya guys! Bali punya lebih banyak fasilitas wisata yang bisa ditempuh dan dikunjungi dalam waktu yang relative singkat karena selain lebih dekat jarak tempat wisatanya, aksesnya juga lebih mudah. Jadi jika
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Bali dan Lombok, siapa yang tidak ingin travelling ke sana. Bali, perpaduan antara keindahan pariwisata, fanatisme budaya, dan ritual Hindu yang masih kental. Lombok, mayoritas penduduknya Muslim memiliki pantai-pantai alami yang indah, yang dipadu dengan ketenangannya. Bali didiami oleh penduduk dari suku asli Bali dan Jawa, sedangkan Lombok dihuni oleh suku Sasak. Bingung mau liburan ke Bali atau Lombok? Ini perbedaan dan perbandingannya. Nightlife Bali 8 – Lombok 6 Bali memiliki banyak lounge, klub, dan bar yang bisa mengakomodir fine dining dan nightlife. Bila kamu suka berpesta, hangout malam, keluar dengan dandanan anggun, maka Bali adalah tempat yang tepat. Pengalaman party yang memorable selalu ada di Bali. Lombok masih cenderung sepi. Hingar bingar nightlife masih terpusat di kawasan Gili Trawangan dengan banyaknya lounge dan bar yang berada di pinggir pantainya. Ketenangan Bali 6 – Lombok 8 Bali memang memiliki kawasan Ubud yang cenderung lebih tenang ketimbang Kuta atau yang lainnya. Namun, bila pada musim liburan, Ubud pun sudah dipenuhi wisatawan, baik dari luar maupun dalam negeri. Bali pun cenderung sudah macet dengan banyaknya kendaraan, terutama di kawasan Seminyak dan Kuta. Lombok hadir dengan menawarkan ketenangan. Gili-gili di sekitar pulau Lombok pun menyajikan keindahan pantai yang masih alami. Seperti di Gili Nanggu, kalian akan merasa seperti berada di private beach karena suasana yang memang tak terlalu ramai. Jalan-jalan di Lombok pun cenderung lengang, sehingga kalian bisa menikmatinya dengan sepeda motor. Akomodasi Bali 8 – Lombok 7 Bali sudah lebih dulu menjadi tujuan destinasi wisata. Penerbangan menuju ke Bali ada setiap hari dan sampai malam. Berbagai jenis hotel tersedia di pulau ini. Bali bisa mengakomodir semua tipe wisatawan, mulai dari backpacker, premium vacation, sampai perjalanan bisnis. Lombok sedang memperbaiki semua akomodasinya untuk wisatawan. Namun, jumlah pilihan hotel masih terbatas di Lombok. Namun, Lombok sudah memiliki bandara Internasional yang memungkinkan wisatawan bisa langsung menuju pulau ini. Snorkelling dan Diving Bali 7 – Lombok 8 Bali memiliki aktivitas air yang cukup lengkap, terutama di Tanjung Benoa dan pantai Kuta. Panorama bawah laut yang ditawarkan pun indah. Namun, terkadang banyaknya wisatawan yang berada di Bali membuat snorkelling dan diving di Bali jadi kurang nyaman. Lombok memiliki banyak Gili atau pulau yang terpisah dari Lombok. Gili-gili ini menjadi mutiara lautan di antara pulau. Sensasi snorkelling bersama penyu bisa kamu dapatkan di Lombok, dan diving dengan lautan yang jernih pun ada di Lombok. Shopping Bali 7 – Lombok 6 Bali memiliki Seminyak dan Ubud yang menyediakan butik mewah berstandar Internasional. Dua kawasan ini menawarkan barang unik hasil kerajinan penduduk lokal dan kelas atas. Tempat yang tepat jika kalian ingin berbelanja, ya Bali. Lombok masih menawarkan kearifan lokalnya, dengan tenun asli suku Sasak. Kalian bisa melihat proses pembuatan dan membelinya di kawasan desa Sade. Butik-butik atau outlet berstandar Internasional belum banyak tersedia di Lombok. Trekking Bali 6 – Lombok 8 Bali memiliki gunung Agung dengan ketinggian mdpl. Gunung ini bisa jadi altenatif buat kamu yang ingin wisata selain pantai. Kamu bisa camping di gunung Agung untuk melihat sunrise dan sunset. Lombok memiliki gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut. Rinjani adalah gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Selain padang savana yang luas, kalian juga akan dimanjakan dengan keindahan danau Segara Anak setelah turun dari Gunung Rinjani. Danau Segara Anak menjadi spot foto yang tidak boleh dilewatkan jika mendaki Rinjani Pantai Bali 7 – Lombok 8 Bali ada pantai Kuta yang menyenangkan untuk dipakai surfing. Selain itu, kamu juga bisa ke pantai Jimbaran untuk merasakan kuliner laut di pinggir pantai, sambil melihat pemandangan matahari terbenam. Bali juga memiliki pantai Tanah Lot. Keindahan dari pantai Tanah Lot terletak pada pemandangan sunset dengan siluet pura yang berada di tengah laut. Lombok terkenal memiliki pantai yang indah. Salah satunya, pantai Senggigi yang langsung ke arah laut Selat Lombok. Ombak lautnya yang tenang dan wilayah pesisir yang landai menjadi tempat menyenangkan untuk berenang sambil menikmati pemandangan gunung Agung. Setiap Gili di Lombok juga memiliki pantai yang menyenangkan untuk surfing, snorkelling, dan diving. Hopping island Bali 7 – Lombok 8 Bali memiliki beberapa pulau di sekitarnya, seperti pulau Penida, Lembongan, dan Ceningan. Kamu bisa mengunjungi pulau-pulau tersebut dengan menggunakan boat untuk sensasi liburan yang berbeda. Seperti di pulau Lembongan, yang sama sekali tidak ada mobil. Untuk berkeliling, kamu akan lebih banyak mengandalkan sepeda. Tidak hanya itu, pantai dan suasananya lebih tenang dan sepi dibandingkan pantai-pantai lain di Pulau Bali. Lombok memiliki banyak Gili yang berada di sekitar pulaunya. Salah satu yang paling terkenal adalah Gili Trawangan. Di Gili ini, sejauh mata memandang ke segala arah, kamu akan terpukau oleh perpaduan langit biru, air laut berwarna pirus berkilau, dan garis pantai berpasir putih tanpa batas. Selain itu, di Gili Trawangan kamu bisa menikmati matahari terbit dan terbenam sekaligus dalam satu hari, karena pulau Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap ke barat maupun timur. Apakah kalian sudah siap menentukan pilihan destinasi liburan yang diinginkan, Bali atau Lombok?
JAKARTA, lagi musim liburan pertengahan tahun. Pulau Bali tentu menjadi pilihan utama wisatawan. Eh tapi nanti dulu, sebagian wisatawan malah pergi ke Lombok. Sebenarnya mana yang terbaik, Bali atau Lombok? Bali dan Lombok tentu punya penggemarnya masing-masing. Ada banyak kelebihan Bali dan Lombok, tapi banyak juga kekurangan masing-masing. detikTravel, Selasa 26/5/2015 mencoba menghimpun komparasi atas kedua destinasi favorit ini. Bali Pulau Dewata adalah primadona pariwisata Indonesia sejak tahun 1980-an. Malahan Bali seperti identik dengan wajah pariwisata Indonesia. Kuta, Ubud, Sanur dan Nusa Dua adalah destinasi di Bali yang populer sejak lama, wisatawan tumplek blek di situ. Tapi turis tidak pernah bosan dengan Bali. Surfer tak pernah lelah membelah ombak di Pantai Kuta, sementara gadis-gadis seksi berbikini berjemur di pantainya. Legian selalu hiruk pikuk di malam hari. Ubud selalu menjadi eskapisme sempurna dengan hawa pegunungan yang segar, teras sawah nan hijau, danau dan pura yang menawan. Hebatnya lagi, selalu ada destinasi baru yang muncul di Bali. Dari Nusa Dua dan Jimbaran, wisatawan kini beralih ke aneka pantai-pantai di Uluwatu. Pantai Pandawa baru populer 2 tahun belakangan ini lho! Untuk yang di Ubud, mereka menjelajah terus ke Desa Panglipuran di Bangli, ke utara sampai Pantai Lovina dan ke arah Barat sampai Taman Nasional Bali Barat. Rupanya, Bali belum habis dieksplorasi!***
detikTravel Community - Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Keinginan cuma satu, jalan-jalan. Lalu sabtu-minggu, berasa macam mimpi, pergilah saya dan seorang kawan lama ke awal kami sebenarnya adalah ke Belitung. Namun, ternyata tiketnya luar biasa mahal karena bertepatan dengan Sail Belitung. Di sisi lain saya juga ingin ke Bali tapi harga tiketnya juga tak mau kalah dengan Belitung. Kembali berburu tiket, akhirnya kami memutuskan untuk ke Makassar. Sudah dua kali mem-booking tiket tapi saya ragu, Makassar memang menarik tapi saya belum kebelet kepingin ke sana. Walhasil, iseng-iseng mencari tiket promo lagi dan kejutan sekali, kami mendapatka promo tiket murah sekali jalan kami dari Jakarta pukul WIB dan tiba di Lombok International Airport LIA pukul WITA. Tujuan kami ke Lombok hanya ingin mengunjungi Gili Trawangan untuk pantai dan senjanya yang menuju Gili Trawangan, kami harus terlebih dahulu menuju Kota Mataram. Dan, untuk menuju ke sana saya menggunakan bus Damri. Menurut kondekturnya, kalau mau ke Senggigi cukup naik bus itu. Di bandara, kami sempat menghampiri konter travel agent untuk bertanya mengenai penginapan di Gili Trawangan, ternyata biayanya cukup tinggi. Kami sempat ketar-ketir juga, apalagi menurut informasi dari seorang teman, di sana tak ada listrik dan ATM. Dengan uang cash seadanya akhirnya kami nekat pergi ke Gili Trawangan. Masa bodoh yang penting ada niat, "Lho." Ternyata sesampainya di Gili Trawangan jangankan ATM, di sana juga tersedia beberapa money changer. Pelajaran moral pertama, re-check lagi informasi yang belum jelas kebenarannya!Sumpah, Bandara International Lombok yang dibangun di Lombok Tengah itu jauhnya minta ampun. Kondektur bus sempat menanyakan tujuan kami. Sambil cengengesan, saya bilang mau ke Senggigi. Ternyata Damri di sana memang hanya menempuh satu rute dengan tujuan akhir Sengigi. Alurnya begini, bandara-Kota Mataram- saya membayangkan akan banyak travel agent dan penyewaan motor. Akan tetapi, Lombok tak seramai Bali. Ketika sudah hampir mendekati pool damri, akhirnya kami minta diturunkan di tempat agen perjalanan wisata. Rencana awal, kami akan menyewa motor menuju pelabuhan. Tapi rencana bisa berubah bukan? Ternyata dari Sengigi ke pelabuhan memakan waktu sekitar 45 menit. Akhirnya kami memilih satu paket, yaitu transport bolak balik ke Senggigi-pelabuhan-Senggigi, penyeberangan bolak balik Gili-Mataram, dan Damri ke bandara. Untuk satu paket ini kami hanya dikenakan biaya per orang. Damri di sini nggak sama dengan Jakarta, kalau sedang tidak ada penumpang, ya tidak jalan. Jadi, harus di booking di Senggigi, saya merasa seperti di luar negeri. Dominasi wisatawan asing, deretan pub dan cafe yang menawarkan western food, siaran channe-channel asing, serta penduduknya yang lebih jago bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Kebetulan, sore itu sedang ada siaran pertandingan rugby, banyak turis berbondong-bondong menuju cafe, kemudian riuh rendah suara membahana di pulau kecil itu. Bukankah di Indonesia suasana tersebut lebih identik dengan pertandingan sepakbola?Untuk mengelilingi pulau kecil ini, saya memilih menyewa sepeda. Harga sewa untuk satu sepeda dikenakan biaya per hari tapi kami mendapatkan sepeda dengan harga per hari. Di Gili Trawangan memang tidak ada kendaraan bermotor. Oya, senja di sana sangat indah. Sambil mengendarai sepeda, terseok-seok melewati jalanan yang didominasi pasir putih, saya menuju Sunset Point. Tempat ini merupakan sisi terbaik di Gili Trawangan untuk menikmati matahari tenggelam. Sunrise dan sunset memang dua hal di awal dan akhir yang meyakinkan saya bahwa selalu ada hari yang luar biasa dalam setelah menikmati makan malam di Pasar Seni, saya sempat nongkrong di cafe yanag berada di pinggir pantai bersama dengan dua orang kenalan. Sayang pukul cafe sudah tutup. Cukup mengherankan karena 90% wisatawan di sini adalah bule. Ternyata pestanya sudah kemarin malam, kind of Party Friday Night. Oya, kalau soal biaya untuk ukuran tempat sebagus ini relatif murah. Peralatan snorkeling bisa disewa dengan harga mulai dari pukul WITA sampai pukul WITA. Kalau nggak mau ke tengah naik kapal, cukup snorkeling di pinggir pantai yang masih jernih. Soal penginapan juga masih terjangkau, saaya mendapat penginapan dengan harga per malam. Kalau bisa extend libur lebih lama, banyak tourism agent menyediakan kapal yang langsung menuju ke Labuan Bajo dengan tujuan Pulau Komodo atau Fery ke Nusa Dua, kejadian menarik saat memarkir sepeda di Pasar Seni. Ketika akan pulang, saya kaget setengah mati karena sepedanya hilang. Panik juga, sampai seorang pedagang minuman dekat parkiran mendekati saya dan bilang sepedanya dibawa sama yang punya. "Oh, ya sudah," batin saya. Lalu saya meneruskan jalan-jalan berjalan kaki dan saya menemukan sepeda itu teronggok masih bersama minuman saya yang berada di keranjangnya. Saat mau pulang, saya bilang ke Mas yang menyewakan, kalau tadi malam sepeda tersebut diambil yang punya. Masnya malah terkejut, saya pun bingung. Sepertinya kepemilikan barang di pulau sekecil itu memang sulit ditandai. Sampai sekarang saya nggak tahu kelanjutan cerita sepeda itu. Pelajaran moral kedua, jagalah barang-barang baik milik sendiri maupun barang pagi, kami sudah stay di pantai untuk mengejar sunrise dan tentu saja mandi. Kami juga sempat mengobrol dengan seorang ibu yang datang jauh-jauh dari suatu daerah di NTB, saya lupa nama daerahnya. Ia menjelaskan, menurut kepercayaan di sana mandi air laut pagi-pagi bisa menghilangkan penyakit. Timbal baliknya, si Ibu menanyai saya. Dan beberapa kali ia menyebut Subhanallah mendengar cerita saya yang baru datang kemarin sore, cuma berdua temen, lalu akan kembali ke Jakarta sore ini. Pelajaran moral ketiga, berceritalah yang perlu saja, jangan terlalu di pelabuhan saya menaiki cidomo menuju terminal, ongkosnya hanya untuk 2 orang. Cidomo merupakan kendaraan khas Lombok yang dijalankan oleh seekor kuda dan hanya muat untuk 2-3 pukul WITA kami sudah kembali berada di Daerah Wisata Senggigi. Sebuah skuter sewaan sudah menanti untuk diajak berkeliling. Tujuan pertama, Pura Ratu Bolong yang terletak di pinggir Pantai Senggigi. Waktu itu sedang ada upacara sehingga hanya bisa foto-foto dari luar. Lanjut tujuan kedua, tentu saja berkeliling Kota Mataram, pastinya tanpa peta dan petunjuk waktu 30 menit saya sudah mampu melampaui Senggigi-Mataram. Menjelang siang, perut kami terasa keroncongan. Keliling-keliling, akhirnya kami menemukan satu resto ayam taliwang. Agak sepi memang tapi dengan keyakinan saya tetap mencoba. Ternyata, "Yummy... sambalnya enak banget."Bagi Anda yang ingin ke Mataram, di daerah ini itu banyak jalan satu arah. Beberapa kali saya bertanya dan entah mengapa penduduk di sana sulit menjelaskan sesuatu. Perlu beberapa kali mengkonfirmasi pada orang berbeda hanya untuk satu pertanyaan. Prediksi saya sih karena kendala bahasa yang sulit dimengerti, "But I enjoy of being lost, so much I mean." Pelajaran moral keempat, kita nggak selalu butuh peta dalam hidup, hanya perlu banyak pulang dari Kota Mataram, kami menyempatkan diri untuk mampir dan foto-foto di bandara Lombok yang lama, lalu ke pusat cinderamata untuk beli oleh-oleh mutiara palsu, kaos khas Lombok, kemudian kembali ke Sengigi mengembalikan skuter. Pukul WITA, Damri yang mengangkut kami sudah siap sedia. Lagi-lagi hanya ada 5 penumpang, 3 orang bule dan sisanya kami. Di perjalanan sempat ketemu serombongan orang, menghadang jalan, sambil teriak-teriak. Terbesit juga jangan-jangan ada kerusuhan. Bule-bulenya malah keliatan kaget banget. Tapi tenang, Indonesia memang kaya akan tradisi. Ternyata itu upacara adat memeriahkan acara macam petir, tiba-tiba dan sangat singkat. Tapi kadang kala singkatnya waktu membuat perjalanan menjadi bermakna. Mungkin karena tipikal saya yang suka spontanitas, "I always enjoy of being somewhere, nothing to do, nothing to think. The joy of enjoying." Bukankah hidup begitu? Cukup dinikmati saja.
Para turis asing biasa mengenal Bali sebagai destinasi utama saat berkunjung ke Indonesia. Kini, Bali dipenuhi wisatawan yang memunculkan kemacetan dan heran kalau banyak turis yang mulai mencari alternatif wisata yang serupa dengan Bali, bahkan lebih baik, seperti di Lombok. Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa alasan mengapa traveling ke Lombok lebih baik daripada ke Lombok terasa masih alami bila dibandingkan beberapa kawasan di Bali, seperti Kuta. Kuta dianggap tak se-menawan duluLombok Coskun 2. Para turis suka melewati Jalan Raya Senggigi, karena pemandangan pantainya indah. Di setiap sudutnya, ada warung yang menyajikan ikan segarSenggigi, Lombok Rachma 3. Terbebas dari kemacetan. Berbeda dengan Bali yang dianggap sudah macet dan penuh sesak dengan kendaraanLombok de Groot 4. Tak ada keramaian turis yang bikin destinasi wisata terlalu sempit. Menurut bule, Bali sudah terlalu ramai, traveling terasa tak menenangkanGili Trawangan 5. Traveling ke Lombok dianggap lebih murah dibanding Bali. Para turis masih bisa menemukan warung lokal yang lezat dengan harga terjangkauLombok Bixler 6. Di Lombok, turis bisa bertemu orang lokal yang tak berkutat pada dunia pariwisata. Mereka suka ikut kegiatan warga lokal di sanaOrang Lombok Zackrisson Baca Juga Menurut Bule, Inilah 10 Hal yang Hanya Bisa Dilakukan di Indonesia! 7. Lombok punya Desert Point, spot surfing dengan gelombang laut terbaik di dunia. Tempat untuk mencari pengalaman berselancar profesionalLombok Bishop 8. Saat mengunjungi Lombok, para turis juga biasanya mengincar pendakian ke Gunung Rinjani, gunung tertinggi kedua di IndonesiaGunung Rinjani Arif 9. Selain itu, Lombok juga menawaran pengalaman island hopping, seperti di Phuket, Thailand. Ada Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili AirGili Trawangan Hammer 10. Ada pula pantai dengan pasir berwarna merah muda, yakni Pantai Pink, Lombok. Di Bali, turis gak bisa menemukan tempat serupa dengan pantai iniLombok Dari beberapa alasan mengapa traveling ke Lombok lebih baik daripada ke Bali, apakah kamu juga sependapat? Kalau iya, bagikan pendapatmu di kolom komentar ya! Baca Juga 10 Destinasi Wisata Favorit Bule saat Liburan ke Bali, Semuanya Kece!
Lombok atau Bali, Mana yang Asyik Jadi Destinasi Liburan? Kalau diminta memilih antara dua destinasi wisata ini, Lombok atau Bali, manakah yang bakal kalian pilih dari dua pulau ini? Dua pulau yang letaknya bersebelahan, yang dikenal sebagai pulau yang kaya akan objek wisata alamnya yang indah, terutama pantai. Baik di Lombok maupun Bali, tidak sulit bagi para wisatawan untuk menemukan pantai dengan pasirnya yang putih, serta gradasi birunya air laut yang khas. Tak heran jika keduanya menjadi destinasi wisata yang digemari oleh tak hanya wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara. Teman-teman ada yang pernah berwisata ke sana? ke salah satu atau dua pulau tersebut? Ayah saya adalah orang sasak, suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok. Meski sejak kecil kami bertualang dari satu pulau ke pulau lainnya, pada akhirnya -setidaknya sejak 2012 lalu- saya dan keluarga kecil pun resmi berdomisili di sini. Tinggal di Kota Mataram, ibu kota provinsi NTB, yang berada di Pulau Lombok. Menariknya, saya justru dilahirkan di Denpasar, Bali. Ya, saya kelahiran Bali. Si lahir di Pulau Bali tapi gak tahu banyak tentang pulau tersebut. Hahaha. Lantas manakah yang menjadi pilihan saya? Entahlah, rasanya tak adil sebab saya belum tahu banyak tentang Bali. Berada di sana saat dilahirkan, sesekali mampir saat penerbangan transit, dan berwisata terakhir kali di tahun 2015 lalu. Selebihnya, saya hanya mengetahui Bali dari referensi bacaan di internet, foto-foto di media sosial, pun tentu saja cerita demi cerita dari teman dan keluarga yang baru dari sana. Tidak demikian dengan Lombok, setidaknya 10 tahun terakhir berada di pulau 1001 masjid ini, saya cukup paham sejumlah destinasi wisata ternamanya. Sebut saja Pantai Selong Belanak, Air Terjun Tiu Kelep, dan masih banyak lagi. Beberapa hari di Bali saat wisata di tahun 2015 tahun lalu, saya hanya sempat ke Nusa Dua dan Kuta. Itupun sepertinya jejak fotonya sudah tak ada. Maklum, ponsel kameranya saja belum mumpuni kala itu. Sebagai yang Tinggal di Lombok… Tentu saja saya pilih Lombok. Di samping itu, pulau ini pun terbilang masih belum ramai oleh pengunjung-jika dibandingkan dengan Bali. Masih ada banyak sekali destinasi yang belum viral, yang akan sangat tenang ketika kalian mengunjunginya. Suasana masih alami, pun masih terlindungi dari sampah-sampah yang dibuang oleh mereka yang tak peduli. Di samping itu, sebagai seorang muslim, untuk pilihan makanan akan jauh lebih mudah saya dapatkan di sini. Tapi, Tak Bisa Dipungkiri bahwa Bali… Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa Bali pun menarik. Tak heran jika orang di luar sana lebih mengenal Bali dibanding Indonesia. Senantiasa mengingat Bali ketika berbicara tentang destinasi wisata yang ada di Indonesia. Mengapa? Sebab selain keindahan alamnya, pulau berjulukan Pulau Dewata ini pun jauh lebih siap menerima kedatangan wisatawan. Entahlah, ini pendapat saya pribadi. Saat tahun 2015 lalu berwisata ke sana, saya rasakan betul bagaimana peran serta masyarakat yang baik, kesadaran untuk menjaga kebersihan, serta bagaimana mereka bahu membahu untuk sama-sama menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan. Meski tentu saja, urusan makanan tak semudah di Lombok- mengingat saya yang muslim-, tapi salut sih dengan bagaimana mereka mengelola pariwisatanya. Makanya saat masa pandemi kemarin, terlihat sekali betapa jatuhnya- sepinya di sana. Ya, karena pariwisata menjadi jantungnya. Kehidupan pulau Bali adalah bersumber dari sektor pariwisatanya. Bandara Internasional Bali Utara Ngomongin soal Pulau Bali, ada yang sudah tahu belum tentang Bandara Internasional Bali Utara. Sebuah bandar udara di Pulau Bali yang terletak di bagian utara Bali, tepatnya di Kabupaten Buleleng. Rupanya, JNE dan PT. BIBU Bandara Internasional Bali Utara baru-baru ini menjalin kerjasama untuk sinergi bisnis, dalam pengembangan jalur logistik dan ekspedisi di Kawasan Indonesia Timur. Dimana penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto dan Direktur Utama PT. BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, pada Jum’at 28/10/2022 lalu. Mungkin teman-teman bakal bertanya, apa hubungan kerja sama tersebut dengan kemajuan Pulau Bali? Nah, jadi dengan adanya kerja sama strategis ini JNE akan terus mewujudkan semangat “Connecting Happiness”. Dimana dengan beragam program kegiatan dan kolaborasi yang diinisiasi JNE, dapat terus mendukung berbagai kegiatan positif. Tentunya dapat pula memberikan kontribusi dan bergotong-royong untuk membantu pemerintah serta dapat memajukan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali dan Nasional. – Semoga daerah mana pun itu dapat maju dan tumbuh bersama memajukan pariwisata. Memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang datang, serta tentu saja dapat bermanfaat bagi penduduk setempatnya. Lombok atau Bali tidak ada yang perlu dipilih. Keduanya sama-sama nyaman, sama-sama menarik untuk dikunjungi. Bagaimana? Kapan nih teman-teman berencana berwisata ke Lombok maupun Bali?
pilih bali atau lombok